Ayo Buruh Bersatu



Menjelang wisuda sarjana setahun yang lalu saya mendapat ucapan dari seorang teman. "Selamat ya, Ton, sudah berani lulus. Berani lulus berarti berani menjadi pengangguran. Hahhaa..ha", ucapnya disambung cengiran. Saya tidak geram mendengar kalimat itu. Saya sepakat dengan apa yang dia katakan, hanya saja mungkin dia salah orang.

Saya yang begitu percaya diri saat itu yakin bahwa setelah saya lulus dan kembali ke kampung saya harus dapat kerjaan atau minimal punya kesibukan. Setelah urusan administrasi dan ijazah sudah selesai saya memutuskan tidak tinggal lagi di Malang tapi di kampung halaman saja.

Beberapa pekerjaan kecil akhirnya berhasil saya dapatkan setelah beberapa kali perjuangan, itupun karena bantuan teman lama yang sudah saya kenal. Ada yang pesan lukisan, buat id card, foto dokumentasi, buat peta, dsb. Pokoknya segala yang berbau seni rupa saya terima. Alhamdulillah saya ada penghasilan sendiri--meskipun cuman cukup buat jajan. Minimal saya sudah nggak ngegantungin sama orang tua lagi sampai beberapa bulan ke depan hingga akhirnya saya menginjakkan kaki di Ibukota untuk memenuhi panggilan.

Hari ini saya (sama sekali) tidak bangga sebagai orang desa yang hijrah dan dapat kesempatan bekerja di Jakarta. Kedatangan saya ke Jakarta statusnya (hanya) sebagai buruh untuk kedua kalinya. Awal kalinya tahun 2002. Saya sekarang ini resmi menjadi buruh pada industri media. Hanya saja, saya ini buruh yang bisa menikmati empuknya kursi dan kerja di depan komputer berfasilitas internet 24jam.

Buruh adalah buruh, yang (biasanya) hanya bisa mengeluh. Soal gajianlah, soal cutilah, dan banyak lagi. Ayo kita hapuskan predikat itu!! Saya sadar, bahwa perubahan harus terjadi suatu saat nanti. Pada saya pribadi dan juga pada jutaan buruh lainnya termasuk yang menjadi TKI mari kita bersatu kembali untuk memperingati hari buruh 1 Mei. Kesejahteran dan hak-hak buruh harus dijunjung tinggi. Lha wong podo menungsane, kok (baca: orang sama-sama manusia juga, kok).

Buat yang mau ambil gambar norak di atas silakan saya gratiskan kok. Sekali lagi hidup buruh!!

33 blogger komat-kamit:

Anonymous said...

kapan yah... pekerja dinegeri ini bisa jaya...

PO Jaya Abadi

Anonymous said...

Brani pulang kampung lagi ndak? bikin usaha di kampung.. drpada idup di jkt.. banjir mulu

Anonymous said...

wah, kasian yha....

Anonymous said...

Apa kabar sobat? Sori lama nggak kemari. Ini tumben karena blognya blogspot gampang di akses. Biasanya pesan error atau nunggu setengah jam dulu blognya baru bisa terbuka :)

Bagus banget tulisannya. Kamu harus buat karikatur untuk diterbitkan pada tanggal 1 Mei dong. Makna karikaturnya bisa diambil dari makna tulisan ini. Bagaimana??? Berani menerima tantangan ini??? Tak tunggu jawabannya di blogku :)

rezkitrianto said...

Huweeeeee..1 mei yah..

Anonymous said...

diriku juga gak mau ah jadi buruh

Anonymous said...

hai...
thks ya udah mampir!!!
wah hebat ternyata ilustrator pro!!!
*jadi malu saya yg msh amatir ini...hehehehe
btw aku link ya?

Kristina Dian Safitry said...

BURUH BERSATU...TAK BISA DIKALAHKAN! begitu yel2 yang kami teriakan di aksi aksi unjuk rasa diluar negeri.

Anonymous said...

Jelas tak ambil Pictnya..
terima kasih Mas Antown.

Hidup Buruh, jangan hanya mengeluh.

Anonymous said...

buruh-buruh gak masalah deh, yang penting halal...
bukan begitu??:)

Anonymous said...

..anda sungguh hebat, punya pendirian, mimpi, do'a, dan semangat... :)

Anonymous said...

Aslkm. yuk belajar jadi pengusaha mulai dari buruh...

salam kenal kawan. thanks udah komen di blog ku. sy link ya

rizky said...

Kasihan ya Hidupnya Buruh itu???
aQ dukung buruh ahhhh

christi said...

kalo diliat dr fisik emang sama2 menungsone..tp kan dr kepntingan lain2..jd ya gitu deehhh

Sinopi said...

kl mau bersyukur, pasti ga bakalan mengeluh..
ga papa buruh, yg penting halal, ga nyolong punya org..

Anonymous said...

Kalo liat deskripsinya bisa dong dibilang kalo mas antown termasuk buruh partikelir :D
BTW, lapor blog ini dah terlink...!!!

Anonymous said...

yap benar sekalee,,jadi buruh jangan mengeluh terus,,maluu,,mending memberikan yang terbaik dari apa yang kita bisa,,kalo mau ngeluh di blog saja mungkin lebih oke kali yah,,hehehehehe

Anonymous said...

assalamualaikum,

yah bgitulah hidup di jakarta mesti sabar n semangat...:D

Antown said...

@quelopi: kita dukung terus para pekerja dengan hak2 mereka
@ifa: modalnya belum cukup untuk buka usaha
@raffael: cuma kasihan aja?
@adieska: ooo blogspot susah ya?
@rezki: kurang dua hari lagi
@hanggadamai: semua orang punya cita2 hidup mapan
@lemon: jangan gitu ah, saya biasa aja kok
@kristina: tambah semangat nih saya
@trijokobs: makasih yak
@marsini: namamu kok mirip marsinah sih?
@warmorning: makasih sekali lagi...
@alex: boleh2, silakan dilink dan jangan sungkan mampir
@rizki: ayo jangan nggambar aja, sekali2 turun ke jalan hehe
@christi: kita harus bersatu untuk menggolkan suara kita
@novee: betul mbak kita harus bersyukur udah dapat kerjaan, tapi perjuangan tidak boleh berhenti
@fiz: saya kok belum tahu artinya ya? partikelir apaan sih? makasih dah dilink
@ika: tetap semangat!!
@sha: oke oke, tengkyu

Anonymous said...

hidup buruh! moga2 nasib buruh makin diperhatikan. btw, kedepannya ada niat utk tidak memburuh lagi alias berwiraswasta gak?

Anonymous said...

Kalo mas anton bilang 1 Mei itu nggak penting buat koran, kenapa ketika buruh demon besar semua koran meliput? Berarti penting. Apalagi mas sekarang ada di dalam sistem. Berarti mas semakin bisa mempengaruhi bahwa 1 Mei itu penting buat koran. Tak tunggu karikaturnya. Koran apa yang mas wakili itu??? Biar saya beli Pas 1 Mei aja :)

Anonymous said...

kemaren ada temen yang bilang "deuh deuh deuh gw ko mulai mengeluh benar benar seperti budak kapitalis nih!"

ah...

jangan mau merasa jadi budak, yes?

PANTANG MENGELUH!

*sambil terus mengingatkan diri sendiri ;)

LAPAK NADHILA said...

karena dilarang ngeluh, ya udah deh inyong minta hak inyong aja dehh..Lontong dong, eh tolong dong naikin gaji inyong!!!

nuuii said...

Kenapa ya banyak orang beranggapan kalo bisa bertahan hidup di jakarta itu kesuksesan, padahal sekarang ini bertahan hidup dimanapun [didaerah] mempunyai tingkat kesulitan yang sama tingginya :D

Beberapa waktu lalu ketika saya sedang bertugas ke lampung saya dititipin Hrd saya surat perjanjian kerja [spg] di sana. sambil ngobrol dan nunggu dia tandatangan surat saya tanya UMP [upah minimum propinsi] di lampung, dia jawab Rp ***.*** kaget saya dengernya,saya bandingin dengan UMP di jakarta lhoo kok jauh bgt selisihnya bisa 20%an.. padahal kalo dipikir-pikir biaya hidupnya disana hampir sama lho..contohnya kalo di jakarta semangkok bakso dihargai Rp 5000,- lha di lampung saya makan semangkok baso pun Rp 5000,-
jadi kalo kebutuhan dan biaya hidupnya sama perlu ada UMP nga sih? miris...

Btw makasih udah mampir ke blogku ya.. tetep nulis tetep gambar juga :D

Toim said...

yah, moga2 ada kesepakatan antara buruh dan pemilik perusahaan.Jd-nya gak ada lg demo2 ato mogok kerja.

Anonymous said...

hiduuppp!!!!! :D
mudah2an makin makmur

Abi said...

emangnya kakak buruh yah?? gak apa-apa tapi enak ya punya uang jajan sendiri..

Anonymous said...

kalo gak mo ngeluh jd buruh..
cb mikir jd entrepreneur aja..
gak perlu ngeluh lagi kan??! :D

Anonymous said...

wah, sambutan buat bulan mei nih..

Ivana said...

Yup...
yang semangat kerjanya ya,mas?
saya salut dengan sikap mas yang pantang menganggur

Antown said...

@nita: niatan selalu ada, berwiraswasta lebih enak
@adieska: piss ya!!
@natazia: thx udah mampir
@okebebeh: inyong juga pingin naik
@nuuii: lampung mahal juga yak
@toim: harus ada perubahan untuk masa depan yang lebih baik
@irrr: tetap semangat berjuang!!
@abi: bisa buat beli krupuk satu blek krupuk
@deet: akhirnya mikir cari modal dunk?
@ridu: yoi men
@speakup: makasih ivana :P

Anonymous said...

salam kenal wae. numpang baca. esok hari adalah yang dimaksud.. hm, saya nyumbang semangat. keep maju poko'e

Anonymous said...

hidup buruh...gak apa-apa kan telat juga :-)

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.

 
;