Dialog

MENURUT Hans-Georg Gadamer, kata “dialog” mempunyai arti proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain dimana setiap orang membuka dirinya untuk menerima cara pandang orang lain sebagai hal yang layak dipertimbangkan. (Gadamer 1979:347)(sumber: yeyekh.wordpress.com dari kaosblog.com)

Pernahkah kita menghitung dalam sehari berapa kali kita berbicara dengan orang lain? yang berbeda secara kebiasaan, usia, etnis, agama ,dan latar belakang pendidikan misalnya? Pertanyaan tidak penting sebenarnya. Benar-benar tidak penting (saya yakin anda juga berpendapat demikian).

Eits!! tunggu dulu!! jangan buru-buru beranjak dari blog ini. Kalo emang nggak penting, kenapa nggak coba membuat dialog pada balon kata yang masih kosong ini menjadi penting. Penting untuk jadi bahan renungan, atau mungkin penting untuk kita tertawakan bersama. Berani dengan tantangan ini?

Contoh 1:
A: Permisi, mas! Bapaknya ada? Saya mau cari kost
B: Haa?! Bapak saya sudah nggak di sini. Bapak saya sudah meninggal dua tahun yang lalu

Contoh 2:
A: Sante aja, mas. Saya ini orangnya jujur ‘kok
B: Jujur kok ngaku, tho???

Contoh 3:
A: Kalo mau jadi orang sukses harus kerja keras dulu, kayak saya ini nih…
B: Kalo belum punya pacar berarti belum sukses tuh, mas.

Salam kreatif!!

OoT (Out of Topic)
Hari minggu, 3 Agustus 2008 saya mengadakan kopd[art] di Taman Menteng.
Info lebih lanjut klik aja: http://www.rumahblogger.com/forum/