Bicara soal harga vektor, lawan Indonesia di tingkat dunia adalah India. Bukan Cina. Percaya atau tidak? seorang teman mengeluh karena harga yang ditawarkan ternyata jauh lebih mahal dari apa yang ditawarkan orang India.
Gambar vektor yang saya maksud adalah gambar yang dibuat dengan cara tracing. Beda teknik, beda gaya, biasanya juga beda harga. Biasanya setiap kreator menentukannya demikian--karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah vektor juga berbeda-beda. Mulai dari 2 jam, 4 jam dan seterusnya. Semakin rumit akan semakin lama pengerjaannya. Contoh tracing seperti gambar di bawah ini:
Tracing pada ilustrasi karikatur yang saya lakukan di atas sebagian besar di bagian wajah. Pada bagian lainnya saya gabungkan dengan imajinasi dan disesuaikan dengan keinginan klien.
Untuk pekerjaan dalam jumlah banyak, misalnya seorang klien pesan lebih dari 3 vektor biasanya akan mendapatkan potongan harga. Atau kalau tidak demikian biasanya kreatornya akan memasang harga satu paket (baca: tidak dihitung per buah). Hal ini tentu akan menguntungkan bagi sang klien karena harga yang diterima jatuhnya lebih murah.
Mau milih harga murah atau mahal adalah pilihan klien. Demi kepuasan terkadang sebagian klien lebih selektif mana kreator yang sudah berpengalaman dan yang bisa diandalkan. Klien mencari mereka yang memberikan layanan lebih; misalnya akan mendapatkan garansi selama periode tertentu, atau gratis revisi sekian kali sesuai dengan perjanjian.
Harga jasa vektor di Indonesia semoga tetap terjaga. Tidak terlalu murah atau kualitasnya yang murah. Kalau pingin dijual murah sudah ada tempatnya yakni di microstock. Per vektor akan dihargai sekitar Rp 3.000. Nominal segitu sudah bersih karena sebagian uangnya akan dimasukkan ke microstok tempat dia menjual vektornya.
0 blogger komat-kamit:
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.