Adakah Lowongan Kerja?



Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan studinya kebanyakan bingung mencari kerja. Seperti ayam yang baru keluar dari kandang, mereka bingung menjawab realita--tantangan hidup sebenarnya. Surat lamaran mereka buat untuk dikirim kesana kemari. Tanya sana-tanya sini. Beli koran tiap hari yang dibaca cuma halaman lowongan pekerjaan, nggak peduli headline saat itu apaan.

Terkadang saya diterpa seribu pertanyaan (biasanya sih via sms). Ton, di tempatmu ada lowongan nggak? Saya bertanya balik kepada mereka? "Kamu minat di bidang apa? punya skill, apa??". Mereka menjawab "terserahlah, pekerjaan apa saja. Yang penting jangan jadi opis boi. Kalo skill sih aku cuma bisa ngetik doang. Gimana nih?". "Oalah, Cak, apa nggak sayang sama ilmunya", batin saya.

Mari berpikir sejenak; sebenarnya apa yang sudah kita lakukan selama kuliah kemarin? apakah main-main, ataukah bersenang-senang (eh sama ya?). Kalo kita rajin mengikuti kegiatan atau ikut dalam komunitas; mungkin itu bisa membantu kita. Karena dengan begitu setidaknya kita punya kreativitas, lalu punya banyak teman dan kolega yang kemudian bisa kita harapkan uluran tangannya.

Kebetulan saya bukan anak pejabat yang mapan dengan kondisi duniawi. Kalo dilahirkan jadi anak orang besar mungkin saya akan memilih kuliah di luar negeri biar total sekalian mencari ilmunya. Saya hanya orang yang suka untuk belajar dari pengalaman banyak orang. Akan kisah hidupnya yang penuh rintangan dan meraih kesuksesan di kemudian harinya. Tentu hal ini tidak mudah untuk menggapainya. Dibutuhkan perjuangan yang berat awal mulanya.

Alhamdulillah pekerjaan yang saya lakoni sekarang datang begitu saja--beberapa bulan setelah melepas masa kuliah. Minimal sudah bisalah hidup dari hasil banting tulang sendiri (adouw..sakit). Saya nggak sibuk lagi mencari lowongan kerja, tapi kalo ada tawaran kerja sampingan ya kenapa tidak. Saat ini yang menjadi pikiran saya adalah bagaimana caranya menciptakan usaha sendiri demi menciptakan masa depan nanti. Sepertinya saya masih harus banyak belajar lagi. Ya!! saya bukan siapa-siapa..., jadi kalo dirasa membosankan ya sebaiknya jangan dibaca tulisan saya.

Kalo komen nggak papalah (tuing-tuing...). Hehe.. ketahuan nggak laku banget ya?!!

9 blogger komat-kamit:

Anonymous said...

Memiliki sebuah usaha sendiri memang lebih membahagiakan. Terlepas dari struktur posisi, materi&kekuasaan, dgn memiliki usaha sendiri kita bisa membantu orang2 di sekitar kita memperoleh penghidupan yang layak

Anonymous said...

ass, yupz cari kerja mmg susah, sbnrny bkn kendala kita malas wktu kuliah dsbny tp mngkin lebih disebabkan krn wktu kita kuliah g sekalian praktek kerja dilapangan, jd pas kerja kita jd krg pede krn faktor kurang cekatan, dan bingung kmana jln yg ditempuh jd asal ambil kerjaan aj krn butuh uang uang jug drpd nganggur hehehe...

Anonymous said...

ya... begitulah

oh ya ngeblog masuk kategori untuk memudahkan mendapatkan pekerjaan nggak mas?

oh iya, saya mahasiswa teknik tingkat akhir dan memiliki dua keahlian, apa mungkin laku di dunia kerja nanti nggak yah?

Anonymous said...

saya juga sama mas , masih nyari kerja juga
nyokkk nyari bareng2
makasih ya udah mampir di blog saya
sering3 ya , jangan bosan3 ya

Kristina Dian Safitry said...

aku juga pernah mengalami kesulitan selepas ngambil pendidikan di gloria college. tapi untungnya, sebelum kul kelar aku dah nyambi ker di asuransi eka life. so, dari sini aku bisa punya banyak kenalan, mulai dari pinggiran hingga yg atasan.

begitu kelar segalanya jadi beres, soalnya cadangan pekerjaan dah aku siapkan.

btw, katanya bermasalah dgn komnya yach? kemarin aku minta tolong sama si hakimtea tuh, makanya isa baikan lagi.

Anonymous said...

kalo sy dulu sengaja pilih jurusan yang gampang, supaya belajarnya gampang, dan dapat ip bagus juga gampang. dan terbukti lo...dapat kerja juga jadi (lebih) gampang...btw, read more sama recent comment belon bisa ya? dicoba lagi....html code-nya sama kok dg blogku, jadi pasti bisa

Anonymous said...

jujur saya sedih kalo ada tayangan iklan yang sekolah berbasis kerja. orang lupa akan substansi pendidikan. orientasi sekarang di benak orang ya pengen duit; skolah, nilai bagus, cepet lulus, dapat kerja, mapan, punya anak, meninggal dengan tenang, masuk surga.

sesederhana itu.
disorientasi inilah yang menurut saya lari dari apa tu pendidikan yang tujuannya jadi dipletotkan ke pada pencarian materi. bukan pada mencerdaskan hati dan pikiran, justeru sekarang sekolah menjadi tempat pendidikan yang menghasilkan orang-orang rakus. pinter sih ada yang pinter, cuma dari sisi kecerdasan hati yang habis terkikis oleh sekolah, nilai bagus, cepet lulus, dapat kerja, mapan, punya keluarga, meninggal dengan tenang, masuk surga. instant.

Antown said...

Lho saya bukan sedang cari kerjaan. tapi kalo ada peluang yang lebih bagus ya apa salahnya dicoba.

Ada nih lowongan ilustrator di media, ada yang tertarik?

Anonymous said...

tetap saja mas, awalnya bahwa pendidikan itu perlu api ditengah jalan biasanya mulai melenceng karna tuntutan iming-iming kelak mau jadi apa. akirnya orang mulai takut tak dapat gawe, padahal kalo sudah fokus ke pencerdasan diri, semua mengekor, ya duit, y kedudukan, ya tentu saja wanita, katanya.
memang tren sekarang dibuat pemerintah seperti itu dengan kondisi yang memprihatinkan, dan mau tak mau kita di-force mengikutinya. akhirnya terjerumuslah pada disorientasi pendidikan. dan yang kita lihat di panggung hingar-bingar sana, letupan KKN, dan kekejaman meledak. tak perlu di posisi atau jabatan-jabatan di institusi2 pemerintahan maupun swasta, bahkan lingkungan sehari-hari di sekitar kita. ada pedagang yang coba-coba menaikkan harga tanpa pikir regulasi. ada tukang ini itu yang curi2 kesempatan. wah, saya muak mas.

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.

 
;