Agenda Pada Lewat



Bulan april ini di Jakarta banyak sekali digelar event yang berhubungan dengan dunia kreatif, maksud saya dunia perkomikan gitu. Dulu, ada pendapat yang mengatakan bahwa bahwa komik itu dunia milik anak-anak, tapi sekarang perspektif itu sudah sirna. Komik bisa dinikmati siapa saja. Simak saja misalnya komik strip (politik) di koran yang biasanya terbit hari minggu yang sarat dengan sindiran dan bahasa satir itu.

Sebagai insan yang juga penikmat dunia rupa, saya menyayangkan sekali tidak bisa hadir pada setiap acara. Alasan cukup sederhana dan mungkin ini alasan klasik, saya belum ada waktu untuk kesana.

Sebenarnya tiap harinya tidak terlalu sibuk, hanya saja acara tersebut biasa digelar siang-mendekati sore. Sedangkan tiap sore saya harus masuk kerja. Bahkan libur kerja sayapun kebagiannya pas hari kamis. Huh!! hari yang aneh. Tapi lumayanlah satu hari itu bisa saya gunakan untuk beristirahat dan melupakan rutinitas sejenak.

Tapi, kamis malam selepas maghrib saya biasa pergi ke tempat teman, masih di Jakarta Pusat. Bukan untuk tahlilan atau istighosahan. Ini ada hubungannnya dengan sidejob (pekerjaan sampingan) saya sebagai seorang desainer grafis freelance. Saya diminta bantuan untuk ngelayout dan ngedesain sebuah majalah. Karena deadline sudah lewat dan kejar terbit maka saya mengorbankan waktu untuk pekerjaan satu ini. Tiap sore selalu keluar, lalu pagi-pagi buta baru balik ke kost.

Gila!! saya ini gila kali ya?!! manusia macam apa saya ini. Saya tidak ada waktu untuk mengistirahatkan tenaga saya. Saya jadi semakin percaya kalo Jakarta ini neraka dunia. Cari duit susah, mau istirahat juga susah. Mending nggak usah menginjakkan kaki ke Jakarta kalo tidak bisa apa-apa. Percuma kalo cuma bisa berdoa tapi tidak ada usaha

17 blogger komat-kamit:

Anonymous said...

saya tidak bisa bermain2 di luar rumah lama2, musti belajar di rumah. hiburan utama saya sekarang ini cuma blog. hehe

Anonymous said...

Ketika masih murid SD tahun 70an, bapak saya mengagumi komik serial "Rip Kirby" yang diterbitkan koran lokal di Bandung. Saking sukanya pada gambarnya, bapak saya membeli buku khusus untuk mengkliping komik itu setiap hari. Gambarnya memang bagus karena digambar dari depan, pinggir atau belakang, pembaca tidak pernah kehilangan tokoh yang dimaksud. Sungguh luar biasa, hanya sayang saya lupa siapa komikus itu.

Anonymous said...

Yah ampun.. Hayo dongs jangan putus asa gitu om.. :) Keep chayo.. nasib bangsa dan masa depan itu ada di tangan om juga.. jadi terus berusaha dan selalu lakukan yang terbaik buat kehidupan dan masa depan :)>-

Anonymous said...

Semangat semangat semangat..

Waaaah mas ternyata senior saya -sama jurusan tp beda universitas- toh, dulu kuliahnya komunikasi juga yaa

Anonymous said...

punya skill graphic design toh...hebat euy
*salam kenal ya..

Antown said...

@ayaelectro: beeeh...hiburan utamanya kayak gitu, gimana yang nggak utama men?
@kang_aom: sampean akhirnya dapet komiknya juga kang?
@ridhoyp: lho siapa yang putus asa? saya cuma lelah aja kok
@tania: aduh, kok ada senioritas sih. biasa aja lah...
@indo: salam kenal yak

Unknown said...

Jadi ga pengen ke jakarta nih...
Masa sebegitunya ya jakarta?\
kejem amat...

salam kenal...
link exchange yuk..

astrid savitri said...

pindah jogja aja...

hehe!

Abi said...

eh,eh, blognya bagus deh.. Gimana sih caranya.. kasih tips dong..

Vina Revi said...

Jadi ada niat pindah gitu, Ton?

Anonymous said...

wah-wah..jangan terlalu diporsir broo..istirahatlah sejenak ;)

~ tc ~ said...

medan enak koq untuk ditinggali.. *promosiii.. heheh

rizky said...

Kembali aja ke Surabaya aja Oom...? entar ajariin aQ Freehand ya ya ya ya ya ya ya

christi said...

wah susah buat liburan en nyante ya...

Antown said...

@fauzan: jadi teringat lagu "siapa suruh datang ke jakarta"
@astrid: iya, kapan2 saya mau ke jogja lagi ah...
@abi: masak sih bagus, sering2 aja main ksini heheh
@vina: kalo ada peluang kenapa tidak?
@febra: kondisi yang belum memungkinkan bro
@~tc~: boleh dunk saya main ksana..?
@rizqi: demi kebaikan, kamu jangan ke jakarta yak!!
@christi: kapan kita kopi darat nih mbak

Anonymous said...

Itulah perjuangan, kadang merasa bangga dengan hasil kerja sendiri, tak jarang pula harus kecewa karena kegagalan. Begitu pula dengan Jakarta, kadang terasa seperti neraka, tak jarang pula disanjung sebagai pusat perputaran roda kehidupan.

rezkitrianto said...

ErRr..sebegitunyakah?

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.

 
;