Gambar diambil dari flickr.com
TUGAS seorang desainer grafis tidak hanya merancang desain yang kreatif dan inovatif, tapi juga edukatif.
Apa maksudnya? dalam sebuah eksekusi desain, seorang desainer dituntut mampu mempresentasikan, meyakinkan klien bahwa desain yang telah dibuat itu bagus secara estetika dan fungsinya, komunikatif dan ada nilai-nilai di dalamnya. Barangkali anda menilai "ah, sok filosofis banget sih?!". Tapi itulah realitanya jika kita melihatnya dengan kacamata profesional. Kenapa akhirnya desain itu akhirnya bisa lebih mahal daripada satu sepeda motor bebek atau mobil kijang misalnya. Kenapa sebuah logo bisa berharga ratusan juta rupiah nantinya.
Lalu bagaimana jika kita mengaitkannya dengan rambu lalu lintas di jalanan yang tiap harinya tidak pernah lepas dari pandangan kita itu? rambu-rambu lalu lintas sebagai signage system adalah bagian dari desain grafis. Dia mampu mengkomunikasikan kepada khalayak ramai dengan tanda yang melekat padanya. Ilmu penandaan rambu-rambu ini kemudian golongkan menjadi beberapa warna, yakni merah, kuning, hijau dan biru.
Warna merah untuk tanda larangan (misalnya: dilarang parkir, dilarang berhenti). Warna kuning untuk tanda waspada (contoh: awas tikungan, awas jalan berkelok). Warna hijau tanda penunjuk jalan (contoh: arah pasar senin, jalur lambat sebelah kiri), dan warna biru untuk tanda fasilitas umum (contoh: mushalla, rumah makan).
Namun sayang, rambu-rambu yang berfungsi untuk mengatur ini justru malah dilanggar oleh pengguna jalan. Sebagai contoh misalnya; saya mengamati bahwa setiap jam kerja (baca: pagi hari), di perempatan pramuka, Jakarta Pusat, pelanggaran besar-besaraan dapat kita saksikan. Tampak puluhan pengendara motor menerobos jalan padahal traffic light masih berwarna merah. Mereka tidak menghiraukan kepentingan umum. Kecelakaan itu nomor sekian, yang penting sampai di kantor duluan, mungkin itu yang ada dalam benak mereka.
Bukan karena minimnya jumlah polisi yang bertugas disana, akan tetapi pelanggarnya yang jumlahnya sudah luar biasa. Hal ini akan susah diatasi jika kita tidak memulai sadar dari diri kita sendiri. Itulah awalnya.
Ada satu lagi contoh yang ingin saya tulis disini. Saya pernah menyaksikan sebuah signage system di Jakarta, dimana rambu-rambu justru tertutupi oleh reklame yang secara ukuran memang lebih besar itu. Jadi, gimana mau taat aturan kalau memang peraturan tata ruang kota juga dilanggar. Itulah fenomena di Indonesia.
Jangan kita hanya malu sama orang luar negeri kalau di Indonesia ini masih banyak koruptor--yang tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Kita juga perlu malu kalau di negeri ini pelanggaran sudah menjadi makanan sehari-hari. Tidak hanya di Jakarta saja, tapi dimana-mana.
Kesadaran massal akan dunia visual (baca: rambu-rambu lalu lintas jalan) harus terus kita tumbuhkembangkan. Perubahan secara signifikan bisa tercipta jika kita semua mau berubah.
Tulisan ini saya ikut sertakan dalam lomba menulis blog "Share the Road".
Doakan menang ya..., hehehe...
Doakan menang ya..., hehehe...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ANDA MASIH PEDULI DENGAN NEGERI INI??
IKUT KONTES KOMEN YUK...
IKUT KONTES KOMEN YUK...
35 blogger komat-kamit:
setuju, sepertinya dibutuhkan komitmen nasional untuk mengubah sebuah keadaan. Kalau dulu ada GDN, kenapa sekarang tidak diaktifkan lagi saja, tapi dibuat seperti KPK ... nah bisa mikir dua kali kalo mau melanggar toh ?
makasih dah mampir (hehehe..jadi malu)
kadang daku merasa malu kenapa dilahirkn di bumi pertiwi bernama indonesia.
ya semoga menang.
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya mas... blog mas juga bagus, kaya'nya banyak memberikan inspirasi baru neh buat gw... haha,,
semoga artikel ini menang ya mas...
salam kenal juga,
inspirasi5jari
waw, ramburambu ya??hmmmm
saya punya postingan yang mirip, hehe bahas tentang rambu2 juga
http://sekelebatsenja.blogspot.com/2008/07/polisi-tidur-diatas-aspal.html
sekadar membayangkan, bagaimana kalau rambu-rambu tersebut diupdate designnya secara berkala, atau dengan tampilan yang lucu dan berbau humor , karena ada kalanya yang namanya manusia itu punya sifat bosan... sehingga hal ini secara psikologis membuat mereka mengindahkan signage system (wah vocab jadi nambah :D )
dengan demikian orang jadi lebih aware lagi, dan akan banyak tenaga-tenaga designer yang direkrut, dan memberdayakan manusia..
tapi susah kalau signage system memang sudah terstandarisasi...
dan kalau begitu satu-satunya jalan adalah mengubah mentalitas manusianya..
comment dulu baru baca!!!!!!!!!!!!!
hhm... jadi ingat mata kuliah Semiotika, dulu pas jaman masih kuliah. hehehehehehee...
balajar tentang tanda dan penanda, ikon dan lain sebagainya.
nyambung gak sih???
hihihihihih
Antown, tanya dong gimana cara meng-aktifkan recent comments. Td malam sy baru sadar kalau ada komen2 baru yg masuk di postingan2 lama saya, dan gak ketahuan krn sy gak sering ngecek..pdhal kan gak etis kalo sy gak nyambangi blogger yg udh komen di tempat saya. Bantuin ya...thanks's!
Nah, kalau ini komen bwt postingan ini.
Ada salah satu desain kaos dagadu (yg asli)yg saya suka bange..yaitu gambar lucu dgn kalimat: "Lho..Jogja-nya mana? Kok yg kelihatan spanduk semua?"
satir ya...
aduh lama ga ngomen en blogwalking kok tadi jd bingung ya mo ngasih komen....
halo antown....cara yg plg gampang ya mulai dr diri sendiri...dan soal desain, emang hrs dihargai mahal krn bhs yg berbusa2 untuk menerangkan suatu produk harus dapat termuat dalam sebuah gambar emang susah....
wah ikutan lomba kang edy ya.. semoga menang yahh :D
ya mulailah dari diri. good luck ya utk lombanya!
salam kenal anton, makasih sudah mampir di blog aku ya :)
wah wah...mas antown ini kepikiran aja buat mosting ginian..keren deh..
keep blogging yoo...
hehehe
bukan petamax. . .
Gpapa dh . .
Huhuhu
wahHh . . Ikutan koNtesnya ah . .
lumayan lah . .Pngalaman. .Nyehehe
Saya jg sring g naatin rambu2 kL lg naek mTor . .Ngebut pula bAwaAnya .
Wehehehe
huhuhuuuu..
ga suka ikut lomba gini2an.. tp kl dapet hadiah gw suka.. boleh ga gw minta hadiah nya aja..? hihihiii..
seperti kata iklan!
kan nggak ada yang lihat...!
wekekekek
wah kontes mulu si anton hehehe.. smoga sukses yah kontesnya. tp aku paling ga bisa ngomentarin ttg kemerdekaan endonesa wekekekke
om antown..kwnapa kita gak tukeran link sih?? biar aku gampang mencarimu..would u?
Salam kreatif antown.
Nice blog!
walopun sak iya ngontel tapi teuteup mematuhi peraturan pemerentah lo..
kalo masalah rambu, di Bandung lebih aneh. saya lupa nama jalannya apa, nah di sepanjang jalan itu bejejer rambu dilarang parkir, tapi kenyataannya banyak yang parkir disitu. soalnya rambunya di tutup pake plastik, ahahahaha, orang Bandung juga udah gila sekarang!
Sumpah kereen abis mas tulisannya, saya doakan anda pasti menang
YM anda?
peraturan dibuat itu kan untuk dilanggar Mas,he,he
(tapi itu kata penjahat aja seh)
oKeh Mas,saya doakan menang... yg penting traktirannya ya ,he,he,he
masyarakat jakarta emang udah kacau...
Asyiiiikk ikutan kontes komen ah :p
btw peraturan semakin banyak tapi pelanggaran jugak. emang gitu kali yah...seperti antivirus makin banyak, tapi virus2 dikembangkan jadi lebih canggih lagi :p
salam merdekaaaaaaaahhh!!!! :d
@mascayo: mantap komennya mas, knapa malu? xixiixix
@kristina: tapi sampean enak mbak udah bisa keluar negeri sekarang, iya kan?
@anang: amien aja deeh.... :)
@inpirasi5jari: makasih kunjungan baliknya, amien
@defalogy: kalo di Jepang, grafisnya bus gak kaku kayak di indonesia.
@admin: hiihihih...lagu lama
@elsa: kamu anak komunikasi ya sa?
@astridsavitri: saya dikasitau mas anang mbak, ok ntar saya mampir ke blog mbak
@christi: makasih mbak udah dukung desainer, makasih sekali lagi hehehe
@emfajar: hehehehe, makasih mas
@meiy: makasih udah kunjung balik
@diana bochiel: ayo, gimana magangnya nih....?? kamu juga bisa kok kalo mau nyoba....
@dqueen of keripik nangka: okeh, saya tunggu kirimannya. eh kontes yang mana nih
@novee: *bawa pentungan
@trendy: hehehehe, pemakan iklan. dasar! :P
@ngatini: waduuh, tinggal di link aja yaa. sementara yang saya link itu yang paling aktif berkunjung kemari...
@ida: makasih kak
@dzofar: ooo gitu ya ndop? beneran nih....
@budiernanto: waow, kapan2 difoto aja bud
@cisthouse: amien, waduh...ym saya gak bisa kalo di kantor
@bani: aduh dok, makan itu gampang, tapi kapan ya kita bisa kopdar itu masalahnya xixixiix
@brilie: yaaa, gitu deh
@tuteh: salam merdeka jugak!!
saya doain smg km menang ya town.. gudluck!!!
butuh waktu untuk menyadarkan budaya tertib bangsa yang sedang belajar ini, bisa 10 tahun, 50 tahun, mungkin 100 tahun atau lebih, semua tergantung bagaimana kemauan bangsa untuk berubah lebih baik dan tertib. Atau mungkin butuh hukum yang lebih kuat dan tegas lagi supaya para pelanggar ketertiban enggan untuk mengulangi kesemberonoannya. Senada dgn mbak christi, mulai dari diri sendiri dan dari hal yang paling kecil.
postingan yang bagus, mudah2an menang ya town.. aminn..
@dee: amien...mien...mien
@brainwashed: bagus mas susunan kalimatmu, ayo dong posting juga di blognya caplang :)
oooohhhh....yakin dan percayalah...dikua pasti menang^^
@rezki: makasih khie, semoga hehehe
semangat ya?
semoga semua yang ikut lomba akan menang. hehe...
selamat ya mas..
eh tau gak kalo bikin SIM kan ada ujian tertulis.. pasti 60% gagal disitu dan lucunya gak pernah ada yang ngasih tau yang mana yang betul jawabannya :)
pelanggaran?? inilah wajah negri aneh bin ajaib. sama ajaibnya ketika muncul cewek2 cantik di blog ini. hahaha...penting ga sih?
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.