Sebuah Tinjauan Ulang Warna-warni Flexi
KENAPA orang bangga kalo berjalan di atas red carpets (karpet merah)? Secara psikologis warna merah diyakini sebagai warna mewah, warna untuk orang kaya. Kira-kira seperti itu penjelasannya. Selain warna merah, ada juga warna biru tua keunguan dan hitam—yang kemudian dianggap eksklusif itu. Tidak percaya? Anda bisa membuktikannya sendiri. Gimana caranya? Anda bisa mengunjungi toko emas terdekat. Coba perhatikan, secara umum perhiasan yang dijual pasti berlatar belakang kain bludru merah.
Berbicara soal warna, masih ingat nggak saat dimana pemilik konter baik di mall, pinggir jalan atau di tengah kampung rame-rame membranding konternya dengan warna salah satu sponsor operator telpon seluler? Mereka yang dapat sponsor Telkomsel konternya disentuh warna merah dominan dan sedikit komposisi hitam, Mentari dengan warna kuning khasnya, XL dengan biru tua kehijauan, atau orange untuk XL bebas, dan seterusnya.
Lalu bagaimana dengan Flexi? Kita tahu bahwa Fleksi mempunyai komposisi warna merah, kuning dan hijau.. Warna yang dalam kajian desain (di Indonesia) dianggap sebagai warna yang norak dan kedaerahan (baca: bukan warna modern). Konter yang awalnya bagus setelah dibranding oleh Flexi justru menurut hemat saya tampak kurang indah, seakan mengabaikan estetika—interior konter itu sendiri. Saya menilai disini ada sedikit pemaksaan desain.
Terlanjur mendapat sambutan hangat di tengah publik (Jawa Timur misalnya), Flexi mau tidak mau tetap mempertahankan image atau warna tersebut. Karena ini ngomong soal corporate identity. Akhirnya, mau tidak mau dalam setiap desain material promonya, ketiga warna itu selalu hadir menghiasi setiap benda di sekitarnya. Mulai reklame, mobil, brosur, tampilan web, juga tidak ketinggalan seragam SPG mbak-mbak itu.
Satu kritik buat Flexi, untuk kedepannya saya kira Flexi harus mempertimbangkan secara matang soal warna ini. Supaya produknya lebih membumi dan menjangkau kelas menengah ke atas, pengemasan dalam setiap desain harus mengedepankan modernitas, berkelas dan ada unsur hi-technya. Tidak seperti sekarang yang masih kuat dengan tampilan ngejrengnya itu.
Saya bertanya dalam hati, jangan-jangan warna-warni Flexi itu sengaja ingin mengajak penggunanya berkarnaval ria atau pesta pora setiap hari? Atau mungkin ajakan untuk mencintai reggae Bob Marley, si rastamania itu? Entahlah, saya tidak tahu. Saya bukan orang pintar yang bisa memberikan pencerahan kepada Anda soal ini.
Kita tunggu saja bagaimana Flexi lima tahun atau sepuluh tahun ke depan.
Salam kreatif!!
19 blogger komat-kamit:
wah, ga make flexi tuh, jadi ga ada masalah sama warna-warninya mereka..
*njukuk nomer absen 2*
*tak komeng rodo serius ya*
bagi ebong warna juga menunjukkan identitas, *ciyeeeeh* semisal yg suka warna2 pink, kebnykan cewek bgt, feminin. Yang suka warna hitam, kbnykan org nya introvert, cool. Yang suka warna ijo, orgnya ceria.
Begtu juga bwt brand. Warna2 gelap bwt produk2 cowok dg kesan garang, macho. Bwt cewek lebih ke merah,pink, hijau, biru muda.
Jadi........apakah warna mu yg mencerminkan dirimu?
*analisis warna di atas tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya*
@budi: bukan saya promo flexi, toh saya juga pake starone atau esia. trus nomor hapemu berapa bud? hehehe
@cebong: aih...makasih bong udah ksini lagi. Btw, seriusnya cuma gitu aja? hehehhee. makasih komennya ya :)
emm...mungkinkah warna-warni ngejreng itu adalah bagian dari strategi marketingnya flexi karena lebih menarik perhatian?
wah..daku malah baru tahu sekarang lho...iya ya,tul juga tuh..
Assalamualaikum,
Merah kuning hijau bgs-bgs aja dan "menarik", nah itu kata menariknya yg diambil:D kalau gak, gak mgkn bob marley sterknl skrg:D flexi aku rasa ingin mjangkau smua kalangan kan. Strategi marketingnya n prmintaan ownernya kali:D
Flexi pake 3 warna brand karena 'Flexi bukan telepon biasa'. Klu pake 1 warna aja tar jadi 'Flexi telepon biasa aja'. Hehehe.. *ngaco mode : on
Flexi adalah sponsor saya dalam membeli nasi bungkus selama di Sby. Jd jayalah Flexi biarpun saya ndak pake Flexi!!
*Kabuurrr...
mas antown emang jagonya klo urusan gambar..
warnanya dah jaduls ya town.. trus warna yg lagi nge-tren skrg apa..? kayanya bukan trennya gold lagi deh..
ahahayy...iyah setuju..warnanya kurang elite...hehehe
BOSENNNNNNNNNNNNNNNNNN....
gie males baca...
cuma mau nyampah!!!!!
@ivana: bisa jadi, cuma dengan ngejreng itu saya pikir segmentasi juga akan menyesuaikan
@kristina dian: alhmd, kalo gitu bermanfaat tulisan ini
@sha: saja justru melihatnya berbeda, Sha
@upyl: gyagahaahaha, lucu pyl...
@hanggadamai: hahha, pak ketua ini bisa aja
@dee: disesuaikan dengan konteksnya dulu Dee, kalo warna pakaian saya nggak ngerti hehehe
@Rezki: ada usul khie?
@lala: iya,,,iya....saya pungut dah... apa sih??
haha.. iya maksa bgt!
Untung saya gak pake flexi. Norak sih. heheh.
loh koq sekarang bisa kasi komen di sini?
hehe asyiknya berdiskusi sama orang visual.. sampe masalah warna pun di ulas.. bener2 deh.. klo warna bisa pengaruh sama laku atau engganya suatu produk ga? klo benar iya.. kenapa flexi masih laku ya?
*mungkin yg membeli produk itu termasuk org2 yang menyukai warna jadul*
**makin ga nyambung aja komen ini :p**
@rama: hahhaa, ngikuti saya nih? :)
@don danang: asyikkk, ada orang keren masuk sini....
@don danang: ya iyalah.... ehehehe
@brainwashed: barangkali ada faktor X sehinga fleksi masih eksis
bener bos, saya stuju!
btw, blog saya berati blognya orang kaya dong.. wakakaka...
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih.